Membangun Komunitas Koding di Tingkat SMA

oleh : Andri

09-Mar-2022

Mungkin bagian dulu siswa SMA di era 95 an ke atas mungkin sudah tidak asing lagi dengan kegiatan namanya Olimpiade Pascal. Yup bahasa pemrograman pascal di pelajari padahal mata pelajarannya saja tidak ada , malah di olimpiadekan . Nah bicara matematika , fisika, kimia ada satu bahasa program yang dapat lakukan proses yang biasa dilakukan oleh pemrograman pascal namanya ya Pemrograman Python . Ok saya tidak mungkin banyak bicara apa perbedaan antara pemrograman Pascal dengan Pemrograman Python.
Terlintas ide sederhana saja membentuk kelompok kecil di SMA bagi siswa yang senang dunia komputasi terutama pemrograman ( jangan dulu hacking-hackingan karena mayoritas tools Pentest menggunakan pemrograman python ) dan ini bisa saja menjadi kegiatan ekstra kurikuler yang dapat menjadi pilihan bagi siswa SMA , terutama dalam menghadapi era Industrialisasi 4.0.

Pilihan siswa untuk kegiatan ekstrakurikuler ini tentu gak sekonyong-konyong ada, banyak pertimbangan kenapa pemrograman ini saya calonkan menjadi ekstrakurikuler di tingkat SMA atau kalo perlu di tingkat SMP . Beberapa pertimbangan saya sederhana yaitu :

A. COMPUTATIONAL THINKING.

Computational Thinking adalah istilah dalam bahasa Inggris yang secara bebas di artikan adalah Pemikiran Komputasional yaitu proses atau metode pemecahan masalah dan solusinya dengan cara yang juga dapat dijalankan oleh komputer.

Ini bagian yang sangat menarik karena Pemrograman Python dengan sintaks dasarnya yang sederhana dapat membantu siswa yang mengikuti kegiatan koding ini dalam proses CT secara langsung terutama dalam proses pemahaman algoritma dalam proses komputasi dalam proses berfikir.

B. BIG DATA.

Sebuah  data yang terhimpun didalam media Internet , baik dalam bentuk data text, audio maupun video adalah kumpulan data yang sangatlah besar ( Big Data ) , lalu bagaimana kita mendapatkan seluruh data tersebut dan memilah serta dikumpukan untuk dapat dianalisis sehingga menghasilkan sebuah keputusan ataupun prediksi ?

Pemrograman Python mayoritas dipergunakan dalam proses Crawling ataupun scrapping yaitu proses pengambilan data text atau data lainnya yang dibutuhkan dalam proses Mining Data yang selanjutnya di proses untuk menjadi sebuah data analisis.

Tentunya sangat menarik sekali bila anak-anak SMA sudah mulai mengerti akan proses membangun sebuah layanan Big Data , untuk Block Chain tentu saja akan menjadi bagian pembelajaran disini . Jadi Ngoding nya satu tapi dapat melakukan eksekusi lainnya yang tentu sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi siswa SMA yang akan melanjutkan studinya ke bangku kuliah.

C. DATA ANALISIS.

Ilmu Statistik yang banyak digunakan dalam proses analisis sebuah penelitian dan kajian tentu saja bagi sebagian siswa adalah sesuatu yang sangat membingungkan . Ketika mereka belajar dan mengenal tentang probabilitas , pertanyaan yang keluar sederhana , buat apa belajar nilai keberuntungan dengan probabilitas. Nah hasilnya yaitu prediksi saat ini banyak di gunakan sebagai proses pengambilan keputusan. Bila dulu belajr adalah dengan menggunakan kemungkinan yang tampil dari sebuah dadu sekarang lebih dari itu.

Kemampuan pemrograman Python dapat digunakan untuk proses statistik modern saat ini. Bagaimana dengan Bahasa pemrograman R yang biasa digunakan untuk statistik modern saat ini ? Ya kita kan bukan membandingkan antara satu bahasa pemrogaraman dengan pemrograman lainnya. Tapi bagaimana caranya belajar Satu bahasa program dan belajar coding dapat semuanya.

D. ROBOTIKA DAN IOT.

Ketika Python masuk dalam era Microkontroller dengan pemrograman python khusus dengan nama MicroPython tentu semakin memudahkan para siswa yang belajar Koding Python membangun sebuah perlengkapan microcontroller dengan teknologi IOT ataupun Robotika.

Tentu saja untuk penerapan dan pembelajaran ini perlu tersedianya perangkat Microcontroller yang support dengan Micropython . Tapi gak usah berkecil hati karena ada perangkat yang murah meriah yang dapat di sediakan oleh sekolah dalam membangun komunitas ini , seperti microcontroller ESP32 yang support dengan micropython.

E. MEMBANGUN APLIKASI

Ini bagian penting lainnya yang menjadi pertimbangan saya kenapa harus dibangun sebuah komunitas koding yang dapat berbentuk kegiatan EkstraKurikuler di Sekolah. Membuat aplikasi sederhana dengan menggunakan pemrograman python .

Tentu saja akan banyak pilihan yang dapat dipilih oleh siswa  dalam hal ini baik dalam pembuatan aplikasi sederhana seperti :

Membuat aplikasi desktop atau aplikasi berbasis GUI dengan WxPython , Python TK, ataupun dengan menggunakan PyQT
Membuat aplikasi berbasis website dengan berbagai framework seperti Flask, Django, Tornado dan yang lainnya
mungkin 5 itu saja yang dapat saya tulis sebagai dasar pemikiran kenapa harus pemrograman Python yang diajadikan bahasa pemrograman yang dimasukkan kedalam komunitas koding sekolah SMA yang dapat dijadikan sebagai kegiatan ektrakurikuler pilihan bagi siswa. Sebanrnya masihh banyak pertimbangan namun dengan lima saja sudah cukup dan mewaliki persiapan manusia Indonesia khsusunya mempersiapkan generasi masa depan Indonesia yang cakap dalam industri komputasi.

Tags :
Dibaca : 482 kali
Tulisan Yang Sama

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar

Chat Icon
Chat OmJo AI